Ayo lestari kan
Pacu jawi Payakumbuh punya.
Setiap daerah mempunyai keunikan tersendiri baik dalam tradisi maupun budaya. Payakumbuh mempunyai banyak atraksi budaya yang turun temurun menjadi hiburan masyarakat. Pacu jawi (sapi) merupakan atraksi anak “Nagori ” ini merupakan even tahunan ditunggu tunggu. Menyaksikan pacu Jawi di Payakumbuh akan terasa beda dari tempat lain joki bukanlah menunggangi jawi (sapi) tapi berlari mengiringi. Ikut berkubang lumpur dibelakang sekaligus menggiring jawi berlari kencang merupakan tantagan dan mengasah nyali.Alhasil kecelakaan seperti jatuh dan terinjak sapi sudah menjadi pemandangan yang biasa.
Selepas komando start jawi berpacu teriring sorak sorai penonton di pinggir sawah yang baru habis panen. Karena ukuran sawah di Payakumbuh kebanyakan luas pacu jawi terasa lebih terasa aman dan nyaman menyaksikannya. Penonton dapat menyaksikan secara seksama karena lepas pandang di sawah yang sudah panen dengan air yang cukup.
Menurut tetua dari Nagari Payobasung Pacu Jawi ini sudah ada semenjak tahun 1930-an.Saat itu pacu jawi dijadikan hiburan untuk petani ingin kembali ke sawah setelah panen.
Dan saat ini Pemerintah Payakumbuh sudah mendukung adanya event Pacu Jawi ini.
Jawi untuk berpacu biasanya dipilih yang kuat dan sudah terlatih. Joki akan menjatuhkan pilihan pada jawi kampung yang lebih gesit dan ulet bersaing dalam pacuan. Jawi ini hasil peternakan dari penduduk setempat dan ada kalanya didatangkan dari tempat lain.
Tempat tempat pacu jawi di Payakumbuh diantaranya di; Koto Baru, Koto Panjang Payobasuang, Tiaka, Taruko, Nan Kodok, Payolinyam, Tanjuang Anau dan Balai Batuang. Tradisi pacu di tempat ini sudah turun temurun adanya, sawahnya luas dan alamnya asri.
PACU JAWI PAYAKUMBUH
0 Komentar